Dalam Pengembangan
Mohon maaf, website ini sedang dalam pengembangan
Perempuan paruh baya itu, datang tergopoh ke ruang layanan mustahik di depan kantor BAZNAS, Kebon Sirih. Ia menyodorkan lipatan kertas kucel. Isinya, tunggakan biaya sekolah yang belum terbayar enam bulan. Ia menuturkan, jika tunggakan itu tak dilunasi, anaknya yang baru lulus SMA tak dapat mengambil ijazah. Padahal, dengan ijazah itu, ia berharap dapat jadi bekal anaknya mencari kerja.
Mustahik yang lain, datang dengan persoalan yang sama, juga kertas kucel sama yang berisi tunggakan biaya sekolah. Mereka memperjuangkan agar anaknya dapat membayar daftar ulang dan bangku sekolah tetap tersambung hingga lulus.
Pada bulan-bulan pendidikan begini, jumlah mustahik yang memerlukan bantuan langsung cenderung meningkat. Mereka datang dengan berjuta harapan, kesulitannya bisa terurai. Dalam sehari, rata-rata 50 sampai dengan 70 mustahik datang ke BAZNAS meminta bantuan biaya pendidikan. Dengan dana zakat yang terbatas, pengelola dipaksa cerdas memberikan bantuan. Merata dan berusaha seadil mungkin. Jika mustahik meradang, karena permintaannya tak terpenuhi 100 persen, amil dipaksa untuk tak terpancing emosi.
Seorang donatur, yang tiap bulan menunaikan zakatnya ke BAZNAS, pernah seharian duduk-duduk di depan kantor layanan. Dia mengamati tiap mustahik yang datang dan pergi. Sejak itu, ia dapat merasakan betapa besar manfaat zakat untuk menemani orang miskin.
"Saya lihat dari jauh, mereka datang dengan wajah penuh masalah. Setelah keluar dari ruangan itu saya lihat wajahnya berubah agak cerah. Saya merasa malu, mengapa zakat di kantong orang-orang kaya masih ditahan-tahan," keluhnya prihatin.
Dari catatan bagian layanan mustahik, biaya pendidikan tiap tahun cenderung naik. Jumlah mustahik yang datang juga makin bertambah. Sementara, jika diperbandingkan, peningkatan pembayar zakat, belum sebanding dengan jumlah mustahik yang terus melonjak. Pun, sebagian mustahik mempercayai keberadaan badan amil zakat dan lembaga-lembaga amil zakat dapat mengurai problem kehidupan mereka. Sebagaimana kebanyakan kita meyakini, zakat sebagai instrumen kuat mengatasi kemiskinan.
Labels
- Aktivitas PSR (1)
- All About PSR (2)
- Berita Kemanusiaan (5)
- Desa Binaan (3)
- Fakta Kemanusiaan (2)
- Fakta Tersembunyi (1)
- OMOT (1)
- Palestine (1)
- Pelatihan PSR (1)
- Program PSR (4)
- PSR Indonesia (6)
- PSR JABAR (1)
- PSR JABODETABEK (3)
- Puisi (1)
- School Social Responsibility (5)
- Sejarah PSR (1)
- Sosok Inspiring (3)
Volunter
PSR on Twitter
Popular Posts
-
" PEMBENTUKAN KEGIATAN PSR (PEDULI SOSIAL REMAJA) " PENDAHULUAN Remaja adalah salah satu tahap masa keemasan yang dimiliki ole...
-
Bismillahirrahmanirrahim, Sahabatku, bagaimana kabarmu di Indonesia? Bukankah disana begitu mudahnya menghafal quran, dengan ribuan ma...
-
Presiden Direktur Arbi Adhi Wijaya (Alumni SMAN 42 Jakarta) Corporate Secretary Rifa’atul Mahmudah (Alumni SMA Dwi Warna Boarding School B...
-
Kondisi Geografis Desa Galuga merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 175 Ha, 30...
-
Universitas Brawijaya CP Nadia ( 08986326800 / 089680693444 ) Institut Teknologi Sepuluh November Coming Soon... Universitas Airlangga...